Kamis, 04 Juli 2013

Ruang Untuk Mimpi

Pasir yang menggelitik jemari, seorang kawan
Dan garis cakrawala berhias separuh mentari
Entah kenapa mengisi mimpi kemarin malam
Membawa ingatan tentang kisah setiap senja
Ketika semburat jingga selalu menjadi primadona dibalik jendela kita.
Ketika bahagia itu sangat sederhana.
Ketika berbagi itu mudah, tentang segalanya
Ketika berbuat bodoh itu indah karena kita tidak peduli mereka
Karena penonton kita hanya separuh mentari jingga
Yang selalu ikut tertawa bahagia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar