Minggu, 14 Juli 2013

Bapak

Bapak adalah sosok hebat dan tersayang bagi gue.
Bapak itu datar, gayanya culun, dan mukanya juga planga - plongo.
Tapi didepan orang - orang terdekatnya dia bisa sangat nggak jelas, membuat orang tertawa saking nggak jelasnya.
Hal yang mengagumkan dari bapak adalah dia nggak terlihat pintar, malah terlihat gampang dibodohi. Tapi ternyata di lingkungan yang mengenal dia secara professional, dia sosok yang dihormati karena ketelitiannya, pengetahuannya, keberaniannya, dan tentu saja bapak jujur dan punya prinsip.
Secara umum, professional dalam bekerja adalah kekaguman gue terhadap bapak, yang belum pernah gue alami.
Dan secara pribadi, gue kagum akan bapak yang menurunkan banyak nilai ke gue. Untuk selalu memegang kepercayaan, berani bertualang, untuk mempelajari hal - hal yang kecil, untuk meneliti apapun sebelum memutuskan untuk membeli atau memihak, dan berbagai nilai lain.

Waktu muda bapak adalah pribadi yang kata pakde sih 'orang gunung'. Bapak hobi mendaki gunung apapun yang memungkinkan, wall climbing, suka segala sesuatu yang manual seperti menebak mata angin lewat rasi bintang dan lain - lain. Kata bapak 'bayangkan kalau kamu tersesat dan kompasmu hilang'. Aku belajar dari bapak juga kalau bawa peta kemana - mana bukan kebiasaan yang memalukan.
Bapak senang tersesat di dalam kota, memperhatikan jalan, orang berjualan, sampah, taman, semuanya. Dan otaknya mulai membentuk opini akan penglihatannya sepanjang jalan. Menurutnya, semua itu memperkaya otaknya, jalan mengajarkan realita yang kita tidak pelajari di sekolah.
Bapak mengajarkan gue untuk jujur. Jujur dalam bertindak maupun melihat. Kalau hati saja menuntut mata kita buat membohongi otak kita, mau jadi apa kita dan semua hasil cipta kita?
Terimakasih bapak untuk selalu menjadi idola dan panutan anak yang tidak punya sejumput keberanian jika tidak ada bapak :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar